Puisi bencana alam atau puisi tentang bencana alam gempa yang terjadi di palu donggala dengan judul puisi palu donggala.. Bagaimana kata kata bencana dalam bait puisi tentang bencana alam yang dipublikasikan berkas puisi dikesempatan kali ini. puisi tentang bencana alam 2 bait Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima ( sajak ). Puisi lama adalah pantun dan syair. Berikut ini contoh puisi banjir 2 bait yang menggambarkan bencana alam ini secara sederhana dan mudah dimengerti. Meskipun sudah sering terjadi di Indonesia, namun sebenarnya ada juga beberapa orang belum pernah mengalaminya. 2. Alam Tempo Dulu Puisi tentang alam 4 bait berikut dikutip dari buku Indahnya Lukisan Dunia, penerbit Rasi Terbit (2015). Sempat terbecik di dalam hati yang tandus. Hamparan bukit hijau yang membahana. Penuh kesejukan dan kesegaran. Teringat suasana desa tempo dulu Hati gundah dihibur sudah. Terhibur kilauan sinar matahari yang merona Supaya kau menjadi manusia sesungguhnya. Manusia di kubur oleh keegoisannya sendiri. Manusia itu mati secara perlahan ketika perasaannya tak lagi bernyawa. Tak tersentuh kelembutan. Dia membunuh jiwa nya sendiri. Mencaci maki keadaan. Menyalahkan takdir nya sendiri Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang bencana. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi puisi : panduan untuk pelajar dan mahasiswa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Internet : https://kbbi.web.id/puisi (diakses pada 2 Juni 2019) https://kbbi.web.id/bencana (diakses pada 2 Juni 2019) .

puisi tentang bencana alam 2 bait